Senin, 02 Juni 2014

Kompor Alternatif


KOMPOR ALTERNATIF BESI TUA DENGAN BRIKET SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN BAKARNYA



Disusun Oleh:
                                   
                              Hamzah Nata Siswara            (D14130026)









INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ABSTRAK

Kompor alternatif merupakan kompor yang  berbahan bakar serbuk kayu yang dapat digunakan untuk kalangan rumah tangga.  Untuk itulah  kompor alternatif ini  dirancang menjadi kompor yang lebih ekonomis karena bahan bakar yang mudah didapat .     Kompor ini bernilai ekonomis.Dengan menggunakan kaleng bekas yang dirombak sedikit, maka jadilah sebuah kompor minimalis.Cocok untuk keperluan rumah tangga.Sedangkan bahan bakarnya berbahan dasar kayu.Pada awal perkembangannya, kayu adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya.Namun dewasa ini tekanan terhadap hutan sangatlah berat sehingga mengurangi persediaan kayu sebagai bahan bakar.Untuk itulah maka pada penelitian kali ini kami mengangkat limbah serbuk kayu sebagai bahan bakar kompor dengan penggunaan briket serbuk kayu dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.
Dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan pembuatan briket maka akan meningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan apalagi di kota Bojonegoro terdapat sentra Pengolahan kayu yang setiap harinya menghasilkan limbah serbuk kayu yang sangat banyak. Briket ini terbuat dari campuran serbuk kayu dan kanji dengan perbandingan 3:1.Setelah kami teliti, briket lebih tahan lama (10 menit) dibandingkan dengan serbuk kayu biasa (5 menit). Dan setelah kami uji cobakan untuk memasak, kompor ini memerlukan waktu yang hampir sama dengan kompor minyak.
Dengan pembuatan briket maka akan  mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk kayu kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket ini dikelola dengan baik untuk selanjutnya briket serbuk kayu bisa dijual.








A.                            Latar Belakang
            Saat ini, banyak sekali produk yang beredar dimasyarakat dalam bentuk kaleng. Baik itu produk makanan, minuman, pelumas, cat, dan sebagainya. Padahal, seperti yang kita tahu, kaleng merupakan salah satu bahan undegradable atau sangat susah diuraikan oleh alam. Bahkan, kaleng termasuk bahan terlama yang dapat diuraikan oleh alam dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.
            Keberadaan sampah kaleng di alam bebas menyebabkan pencemaran lingkungan yang parah. Baik pencemaran air, tanah dan udara. Meski begitu, kaleng tetap saja digunakan. Bahkan bisa dibilang merupakan salah satu wadah favorite bagi banyak produk. Oleh karena itu, kami merasa, sekarang sudah waktunya memikirkan solusi dari maraknya penggunaan kaleng oleh banyak produk tersebut mengingat bahaya yang mengancam alam kita yang diakibatkan sangat susahnya kaleng diuraikan oleh alam. Entah itu dengan mulai membatasi penggunaan kaleng atau dengan memikirkan berbagai cara mendaur ulangnya..
            Dan pada penelitian kami kali ini, kami ingin menghasilkan alat berbahan dasar kaleng bekas yang berguna bagi masyarakat. Gagasan kami adalah membuat kompor dari kaleng-kaleng bekas yang banyak berserakan disekitar kita. Kompor minimalis yang mudah dibuat, murah, dan berdaya guna. Selain itu, kami juga mempunyai gagasan untuk menghasilkan bahan bakar pengganti minyak tanah yang terbuat dari seruatan kayu mengingat banyaknya limbah serutan kayu di perkampungan meubel daerah Sukorejo, Bojonegoro.

B. Rumusan Masalah
a. Berapa lama waktu yang diperlukan kompor ini untuk memasak?
b. Bagaimana caranya agar bahan bakar serutan kayu dapat bertahan lama?


C.   Tujuan Penelitian
            Kami melakukan peneliatian ini bertujuan untuk:
a.       Meminimalisir pencemaran akibat limbah yang tak termanfaatkan.
b.      Membuat sebuah kompor beserta bahan bakarnya yang ekonomis, mudah dibuat dan bermanfaat bagi masyarakat luas.Khususnya untuk masyarakat daerah Bojonegoro yang tinggal diwilayah rawan banjir.
c.       Mengurangi limbah kaleng dan serutan kayu dilingkungan.

D.  Manfaat Penelitian
a.       Menambah pengetahuan masyarakat bahwa kaleng bekas bisa berguna untuk dijadikan kompor serta serutan gergajian bisa digunakan sebagai pengganti minyak  tanah.
b.      Menambah pengetahuan masyarakat baha serutan gergajian bisa berguna sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah untuk memasak.
c.       Mengurangi limbah kaleng dan serutan gergajian yang banyak terdapat di lingkungan.

E.  Deskripsi Produk

Keterangan Gambar:
A.    Kaleng bekas         : Sebagai kompor
B.     Gerabah                 : Sebagai penahan panas dan penahan beban.
C.      Tempat briket       : Sebagai wadah briket.
D.    Lubang abu           : Tempat keluarnya abu.
E.     Pegangan               : Untuk mempermudah membawa kompor.
F.      Penutup kompor    : Sebagai alas panci, wajan, dsb.


F.                 Keleng Bekas
            Kaleng bekas merupakan limbah yang  bersifat anorganik. Kaleng bekas dapat ditemukan di berbagai tempat seperti rumah, industry dan lain – lain. Jika diamati pada masa kini banyak produk – produk yang berupa kaleng, sehingga limbah kaleng dalam jumlah skala besar tiap harinya. jika di biarkan kaleng bekas dapat berkarat karena merupakan bahan logam.
            Kaleng bekas pada era ini dapat dimanfaatkan sebagai berbagai kreasi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari.  Kaleng bekas dapat dimanfaatklan sebagai kompor karena kaleng bekas dari logam memiliki struktur yang cukup kuat sehingga bisa menahan beban. Dalam pembuatan kompor, kaleng bekas sangat dominan, sebab kerangka yang di gunakan dalam kompor harus berupa logam. Kita tahu bahwa kerangka kompor haruslah terbuat dari bahan logam yang tahan terhadap panas api. Dengan demikian kaleng bekas yang berupa logam dapat kita manfaatkan sebagai kompor. 

G.                Gerabah
            Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan. Gerabah terbuat dari tanah liat yang diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah.  Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan.
            Proses pembuatan gerabah dimulai dari pengambilan tanah liat, pembentukan tanah liat, penjemuran an pembakaran. Para pengerajin gerabah membutuhkan beberapa hari untuk menghasilkan gerabah karena panjangnya proses pembuatannya.
            Dalam pembuatan kompor ini, kami memunculkan gerabah karena menurut kami gerabah sangat cocok sebagai penahan panas dan penahan beban karena strukturnya yang kuat. Selain itu, kami menggunakan gerabah karena di Malo, Bojonegoro terdapat sentra pengerajin gerabah yang terkenal.
           
H. Serbuk kayu dan Briket
Karena harga bahan bakar minyak bumi yang telah menjadi tombak hidup masyaraka menjadi tidak terjangkau. Kenaikanharga ini sebagian besar merupakan dampak naiknya harga dunia. Kebijaksanaan pemerintah dengan mensubsidi bahan  bakar minyak  (BBM) tampaknya sudah menjadi senjata terakhir. Salah satu upaya mengatasi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak ialah melali bahan bakar alternatif seperti briket
            Serbuk kayu merupakan sisa – sisa dari hasil penggergajian kayu – kayu besar. Serbuk kayu di hasilkan melalui proses penggergajian dapat kita temukan di pabrik meubel. Serbuk kayu merupakan bahan yang dapat dengan mudah terbakar. Karena wujudnya yang kering dan berupa serbuk memudahkannya untuk terbakar. Tetapi serbuk kayu masih kurang efisien jika di gunakan untuk bahan bakar, sehingga harus di sempurnakan. Kita harus berpikir bagaimana caranya untuk memadatkan serbuk kayu ini, Dengan memanfaatkan lem dari kanji kita dapat memadatkan serbuk kayu menjadi briket sebagai bahan bakar kompor dari kaleng bekas yang efisien.
I.  Alat dan Bahan
Kompor:          a. Kaleng Bekas
                        b. Tutup kaleng
c. Palu/Tang
                        d. Paku
                        e. Penutup kompor
                        f. Pisau
                        g. Pilox atau cat
                        i. Tanah liat untuk gerabah

Briket:             a . Serutan kayu
                        b. Kanji
                        c. Panci
                        d. Air
           
J. Prosedur Pembuatan
Kompor:          a.. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
b.  Lubangi tutup kaleng untuk dijadikan sebagai tempat briket. 
     Setelah itu patri tatanan tersebut pada bagian dalam  bawah
    kompor.




c.  Buat gerabah yang sesuai dengan bentuk kaleng untuk dijadikan
     sebagai penahan panas. Setelah itu letakkan gerabah tersebut 
     dibagian atas tataan briket.
                       




                       
b.     




Lalu patri penutup kompor dibagian atas kaleng.

                        d.  Cat atau pilox kompor  agar terlihat menarik.




           
Briket:             a.   Masak sampai mendidih tepung kanci dicapur air dengan
                              perbandingan 1 : 9




b.      Setelah menddidih campur adonan kanji dengan serbuk
      kayu.Perbandingan 1 :3




c.   Aduk sampai merata
d.  Setelah agak dingin, cetak adonan bulat-bulat




e.  Jemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering




f.  Briket siap digunakan.


K. Tekhnik Pemakaian Alat
a Masukkan briket kedalam kompor
b.Nyalakan api dengan korek dengan bantuan minyak goring bekas (jelantah)
c. Biarkan sampai api merata..
d. Mulailah memasak

L. Rincian Dana
1. Kaleng Bekas                                                          = Rp. 2000,00
2. Serutan Kayu ¾ kg                                                 = Rp. 1000,00
3. Kanji ¼ kg                                                              = Rp. 2000,00
4. Penutup kompor bekas                                            = Rp. 3000,00
5. Gerabah                                                                   = Rp. 4000,00
6. Cat                                                                          = Rp. 2500,00
                                                                                                                +
                                                                                    Rp.14.500,00
            Itulah perkiraan dana yang dapat kami berikan jika kita ingin membuat kompor alternatif ini. Dari adonan serutan kayu tersebut, kita dapat membuat sekitar 50 bulatan yang tiap satuannya seberat 400-500 gr.

M. Kelebihan Kompor dan Briket 

Kompor
Berbau
Berasap
Timbul Jelaga
Harga
LPG
Tidak
Tidak
Ya
Mahal
Kompor Minyak
Ya
Ya
Ya
Mahal
Batu Bara
Ya
Ya
Ya
Murah
Briket
Tidak
Ya
Ya
Murah

a.       Kompor dan briket ini ramah lingkungan karena terbuat dari limbah serta sampah yang beredar dimasyarakat. Sehingga pembuatan kompor kami ini tentunya akan mengurangi  sampah dan limbah yang dapat mengotori  dan mencemari lingkungan.
b.      Kompor dan briket ini sangat ekononomis karena bahan-bahan yang kami gunakan merupakan limbah dan sampah sehingga mudah didapat dan tidak  membutuhkan biaya yang banyak.
c.       Proses pembuatannya mudah sehingga masyarakat dapat membuatnya dengan mudah.
d.      Lalu seperti yang bisa kita baca dari tabel diatas bahwa kompor alternatif buatan kami tidak berbau dan tidak menimbulkan jelaga seperti pada kompor minyak tanah dan kompor batu bara.    

N. Kesimpulan
            Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa:
a.       Waktu yang diperlukan kompor buatan kami untuk memasak hampir
       sama dengan kompor minyak yang beredar dimasyarakat, yaitu  
       membutuhkan waktu sepuluh menit untuk memasak air, lima menit
       untuk menggoren telur dan lima belas menit untuk mengukus kentang.
b.    Serutan kayu jika dibuat briket akan bertahan lebih lama dibanding  
       jika serutan kayu itu langsung digunakan sebagai bahan bakar.

O.                Saran
a.       Kompor ini juga dapat digunakan  pada saat kemah dan pada saat-saat darurat seperti banjir..
b.      Semoga karya kami dapat disempurnakan agar lebih berdaya guna bagi masyarakat.















DAFTAR PUSTAKA

Murniati Endyah. 2008. Membuat Idustri Rumah Dengan Biaya Murah..Graha Pustaka, Surabaya
Ayin Yusak dkk. 2007. Membuat dan Memperbaiki Kompr Listrik Beserta Kompor Non Migas      Lainnya. CV Gunung Emas, Semarang
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Penebar Swadaya, Jakarta
Alfia Annur dkk. 2008. Pengembangan Tungku Sekam Dari Kaleng Bekas Sebagai Alternatif T    ungku Rumah Tangga Anti  BBM Dengan Bahan Bakar Terbarukan. Institut Pertanian. Bogor.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembikar





















BIODATA PENULIS

Nama                                                   :  Hamzah Nata Siswara
Tempat Tanggal Lahir                         : Bojonegoro, 25 Juni 1995
Alamat                                                            : Ds Prambatan, Balen, Bojonegoro
No Telp/Hp                                         : 085731912319
Hobi                                                    : Melukis
Cita- Cita                                            : Insinyur
Motto                                                  : “Youth Is The Best Time To Get Succses”
Karya ilmiah Yang Pernah Dibuat       :1. Pemanfaatan Sampah Organnik Sebagai     Pupuk Cair
1.                   

Penghargaan Yang Pernah Diraih              : 1. Finalis Innovative Materials Engineering
Competition tingkat Nasional di ITS

















2 komentar: