KOMPOR
ALTERNATIF BESI TUA DENGAN BRIKET SERBUK KAYU SEBAGAI BAHAN BAKARNYA
Disusun
Oleh:
Hamzah Nata Siswara (D14130026)
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ABSTRAK
Kompor alternatif merupakan kompor yang berbahan bakar serbuk kayu yang dapat
digunakan untuk kalangan rumah tangga.
Untuk itulah kompor alternatif
ini dirancang menjadi kompor yang lebih
ekonomis karena bahan bakar yang mudah didapat . Kompor ini bernilai ekonomis.Dengan menggunakan kaleng bekas yang
dirombak sedikit, maka jadilah sebuah kompor minimalis.Cocok untuk keperluan
rumah tangga.Sedangkan bahan bakarnya berbahan dasar kayu.Pada awal
perkembangannya, kayu adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai
karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya.Namun dewasa ini tekanan
terhadap hutan sangatlah berat sehingga mengurangi persediaan kayu sebagai
bahan bakar.Untuk itulah maka pada penelitian kali ini kami mengangkat limbah
serbuk kayu sebagai bahan bakar kompor dengan penggunaan briket serbuk kayu
dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.
Dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai
bahan pembuatan briket maka akan meningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan
apalagi di kota
Bojonegoro terdapat sentra Pengolahan kayu yang setiap harinya menghasilkan
limbah serbuk kayu yang sangat banyak. Briket ini terbuat dari campuran serbuk
kayu dan kanji dengan perbandingan 3:1.Setelah kami teliti, briket lebih tahan
lama (10 menit) dibandingkan dengan serbuk kayu biasa (5 menit). Dan setelah
kami uji cobakan untuk memasak, kompor ini memerlukan waktu yang hampir sama
dengan kompor minyak.
Dengan pembuatan briket maka akan mengurangi pencemaran udara, karena selama
ini serbuk kayu kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket ini dikelola
dengan baik untuk selanjutnya briket serbuk kayu bisa dijual.
A.
Latar
Belakang
Saat
ini, banyak sekali produk yang beredar dimasyarakat dalam bentuk kaleng. Baik
itu produk makanan, minuman, pelumas, cat, dan sebagainya. Padahal, seperti
yang kita tahu, kaleng merupakan salah satu bahan undegradable atau
sangat susah diuraikan oleh alam. Bahkan, kaleng termasuk bahan terlama yang
dapat diuraikan oleh alam dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.
Keberadaan
sampah kaleng di alam bebas menyebabkan pencemaran lingkungan yang parah. Baik
pencemaran air, tanah dan udara. Meski begitu, kaleng tetap saja digunakan.
Bahkan bisa dibilang merupakan salah satu wadah favorite bagi banyak produk.
Oleh karena itu, kami merasa, sekarang sudah waktunya memikirkan solusi dari
maraknya penggunaan kaleng oleh banyak produk tersebut mengingat bahaya yang
mengancam alam kita yang diakibatkan sangat susahnya kaleng diuraikan oleh
alam. Entah itu dengan mulai membatasi penggunaan kaleng atau dengan memikirkan
berbagai cara mendaur ulangnya..
Dan
pada penelitian kami kali ini, kami ingin menghasilkan alat berbahan dasar
kaleng bekas yang berguna bagi masyarakat. Gagasan kami adalah membuat kompor
dari kaleng-kaleng bekas yang banyak berserakan disekitar kita. Kompor
minimalis yang mudah dibuat, murah, dan berdaya guna. Selain itu, kami juga
mempunyai gagasan untuk menghasilkan bahan bakar pengganti minyak tanah yang
terbuat dari seruatan kayu mengingat banyaknya limbah serutan kayu di
perkampungan meubel daerah Sukorejo, Bojonegoro.
B. Rumusan Masalah
a.
Berapa lama waktu yang diperlukan kompor ini untuk memasak?
b.
Bagaimana caranya agar bahan bakar serutan kayu dapat bertahan lama?
C. Tujuan Penelitian
Kami
melakukan peneliatian ini bertujuan untuk:
a.
Meminimalisir
pencemaran akibat limbah yang tak termanfaatkan.
b.
Membuat
sebuah kompor beserta bahan bakarnya yang ekonomis, mudah dibuat dan bermanfaat
bagi masyarakat luas.Khususnya untuk masyarakat daerah Bojonegoro yang tinggal
diwilayah rawan banjir.
c.
Mengurangi
limbah kaleng dan serutan kayu dilingkungan.
D. Manfaat Penelitian
a.
Menambah
pengetahuan masyarakat bahwa kaleng bekas bisa berguna untuk dijadikan kompor
serta serutan gergajian bisa digunakan sebagai pengganti minyak tanah.
b.
Menambah
pengetahuan masyarakat baha serutan gergajian bisa berguna sebagai bahan bakar
pengganti minyak tanah untuk memasak.
c.
Mengurangi
limbah kaleng dan serutan gergajian yang banyak terdapat di lingkungan.
E.
Deskripsi Produk
Keterangan Gambar:
A.
Kaleng
bekas : Sebagai kompor
B.
Gerabah : Sebagai penahan panas dan
penahan beban.
C.
Tempat briket :
Sebagai wadah briket.
D.
Lubang
abu : Tempat keluarnya abu.
E.
Pegangan : Untuk mempermudah membawa
kompor.
F.
Penutup
kompor : Sebagai alas panci, wajan,
dsb.
F.
Keleng Bekas
Kaleng
bekas merupakan limbah yang bersifat
anorganik. Kaleng bekas dapat ditemukan di berbagai tempat seperti rumah,
industry dan lain – lain. Jika diamati pada masa kini banyak produk – produk
yang berupa kaleng, sehingga limbah kaleng dalam jumlah skala besar tiap
harinya. jika di biarkan kaleng bekas dapat berkarat karena merupakan bahan
logam.
Kaleng
bekas pada era ini dapat dimanfaatkan sebagai berbagai kreasi yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari – hari. Kaleng
bekas dapat dimanfaatklan sebagai kompor karena kaleng bekas dari logam memiliki
struktur yang cukup kuat sehingga bisa menahan beban. Dalam pembuatan kompor,
kaleng bekas sangat dominan, sebab kerangka yang di gunakan dalam kompor harus
berupa logam. Kita tahu bahwa kerangka kompor haruslah terbuat dari bahan logam
yang tahan terhadap panas api. Dengan demikian kaleng bekas yang berupa logam
dapat kita manfaatkan sebagai kompor.
G.
Gerabah
Gerabah
adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar
untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan. Gerabah
terbuat dari tanah liat yang diambil dengan cara menggali secara langsung ke
dalam tanah. Tanah liat yang baik
berwarna merah coklat atau putih kecoklatan.
Proses
pembuatan gerabah dimulai dari pengambilan tanah liat, pembentukan tanah liat,
penjemuran an pembakaran. Para pengerajin gerabah membutuhkan beberapa hari
untuk menghasilkan gerabah karena panjangnya proses pembuatannya.
Dalam
pembuatan kompor ini, kami memunculkan gerabah karena menurut kami gerabah
sangat cocok sebagai penahan panas dan penahan beban karena strukturnya yang
kuat. Selain itu, kami menggunakan gerabah karena di Malo, Bojonegoro terdapat
sentra pengerajin gerabah yang terkenal.
H. Serbuk kayu dan Briket
Karena harga bahan
bakar minyak bumi yang telah menjadi tombak hidup masyaraka menjadi tidak
terjangkau. Kenaikanharga ini sebagian besar merupakan dampak naiknya harga
dunia. Kebijaksanaan pemerintah dengan mensubsidi bahan bakar minyak
(BBM) tampaknya sudah menjadi senjata terakhir. Salah satu upaya
mengatasi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak ialah melali
bahan bakar alternatif seperti briket
Serbuk
kayu merupakan sisa – sisa dari hasil penggergajian kayu – kayu besar. Serbuk
kayu di hasilkan melalui proses penggergajian dapat kita temukan di pabrik
meubel. Serbuk kayu merupakan bahan yang dapat dengan mudah terbakar. Karena
wujudnya yang kering dan berupa serbuk memudahkannya untuk terbakar. Tetapi
serbuk kayu masih kurang efisien jika di gunakan untuk bahan bakar, sehingga
harus di sempurnakan. Kita harus berpikir bagaimana caranya untuk memadatkan
serbuk kayu ini, Dengan memanfaatkan lem dari kanji kita dapat memadatkan
serbuk kayu menjadi briket sebagai bahan bakar kompor dari kaleng bekas yang
efisien.
I. Alat dan Bahan
Kompor: a. Kaleng Bekas
b.
Tutup kaleng
c. Palu/Tang
d.
Paku
e. Penutup kompor
f.
Pisau
g.
Pilox atau cat
i.
Tanah liat untuk gerabah
Briket: a . Serutan kayu
b.
Kanji
c.
Panci
d. Air
J. Prosedur Pembuatan
Kompor: a..
Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Lubangi tutup kaleng untuk dijadikan
sebagai tempat briket.
Setelah itu patri tatanan tersebut pada
bagian dalam bawah
kompor.
c. Buat gerabah yang sesuai dengan bentuk kaleng
untuk dijadikan
sebagai penahan panas. Setelah itu
letakkan gerabah tersebut
dibagian atas tataan briket.
b.
Lalu patri penutup kompor dibagian atas kaleng.
d. Cat atau pilox kompor agar terlihat menarik.
Briket: a.
Masak sampai mendidih tepung kanci dicapur air dengan
perbandingan 1 :
9
b.
Setelah menddidih campur adonan kanji dengan
serbuk
kayu.Perbandingan 1 :3
c. Aduk sampai merata
d. Setelah agak dingin, cetak adonan bulat-bulat
e. Jemur di bawah terik matahari hingga
benar-benar kering
f. Briket siap digunakan.
K. Tekhnik Pemakaian Alat
a Masukkan briket kedalam kompor
b.Nyalakan api dengan korek
dengan bantuan minyak goring bekas (jelantah)
c. Biarkan sampai api merata..
d. Mulailah memasak
L. Rincian Dana
1. Kaleng Bekas =
Rp. 2000,00
2. Serutan Kayu ¾ kg =
Rp. 1000,00
3. Kanji ¼ kg =
Rp. 2000,00
4. Penutup kompor bekas =
Rp. 3000,00
5. Gerabah =
Rp. 4000,00
6. Cat =
Rp. 2500,00
+
Rp.14.500,00
Itulah
perkiraan dana yang dapat kami berikan jika kita ingin membuat kompor
alternatif ini. Dari adonan serutan kayu tersebut, kita dapat membuat sekitar
50 bulatan yang tiap satuannya seberat 400-500 gr.
M. Kelebihan Kompor dan Briket
Kompor
|
Berbau
|
Berasap
|
Timbul Jelaga
|
Harga
|
LPG
|
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
Mahal
|
Kompor Minyak
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Mahal
|
Batu Bara
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Murah
|
Briket
|
Tidak
|
Ya
|
Ya
|
Murah
|
a.
Kompor
dan briket ini ramah lingkungan karena terbuat dari limbah serta sampah yang
beredar dimasyarakat. Sehingga pembuatan kompor kami ini tentunya akan
mengurangi sampah dan limbah yang dapat
mengotori dan mencemari lingkungan.
b.
Kompor
dan briket ini sangat ekononomis karena bahan-bahan yang kami gunakan merupakan
limbah dan sampah sehingga mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya yang banyak.
c.
Proses
pembuatannya mudah sehingga masyarakat dapat membuatnya dengan mudah.
d.
Lalu
seperti yang bisa kita baca dari tabel diatas bahwa kompor alternatif buatan
kami tidak berbau dan tidak menimbulkan jelaga seperti pada kompor minyak tanah
dan kompor batu bara.
N. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa:
a.
Waktu
yang diperlukan kompor buatan kami untuk memasak hampir
sama dengan
kompor minyak yang beredar dimasyarakat, yaitu
membutuhkan
waktu sepuluh menit untuk memasak air, lima menit
untuk menggoren
telur dan lima belas menit untuk mengukus kentang.
b. Serutan kayu jika dibuat briket akan
bertahan lebih lama dibanding
jika serutan kayu itu langsung digunakan
sebagai bahan bakar.
O.
Saran
a.
Kompor
ini juga dapat digunakan pada saat kemah
dan pada saat-saat darurat seperti banjir..
b.
Semoga karya kami dapat disempurnakan
agar lebih berdaya guna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Murniati
Endyah. 2008. Membuat Idustri Rumah Dengan Biaya Murah..Graha Pustaka,
Surabaya
Ayin Yusak
dkk. 2007. Membuat dan Memperbaiki Kompr Listrik Beserta Kompor Non Migas Lainnya. CV Gunung Emas, Semarang
Tim Penulis
PS. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Penebar Swadaya, Jakarta
Alfia Annur
dkk. 2008. Pengembangan Tungku Sekam Dari Kaleng Bekas Sebagai Alternatif T ungku Rumah
Tangga Anti BBM Dengan Bahan Bakar
Terbarukan. Institut Pertanian. Bogor.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tembikar
BIODATA PENULIS
Nama : Hamzah Nata Siswara
Tempat Tanggal Lahir : Bojonegoro, 25 Juni 1995
Alamat :
Ds Prambatan, Balen, Bojonegoro
No Telp/Hp : 085731912319
Hobi :
Melukis
Cita- Cita : Insinyur
Motto :
“Youth Is The Best Time To Get Succses”
Karya ilmiah Yang Pernah Dibuat :1. Pemanfaatan Sampah Organnik Sebagai
Pupuk Cair
1.
Penghargaan Yang Pernah Diraih : 1. Finalis Innovative Materials
Engineering
Competition tingkat Nasional di ITS
wah menarik banget untuk dicoba, trims ya
BalasHapusSama sama :)
Hapus