Sabtu, 09 Agustus 2014

Kayangan api

Membangun Ekonomi Daerah Bojonegoro Dibalik Pesona “Kayangan Api”







Oleh :
Hamzah Nata Siswara


SMA NEGERI 2 BOJONEGORO
Jl. HOS Cokroaminoto 09 Bojonegoro
2012

Lembar Pengesahan

Karya Tulis yang Berjudul :Membangun Ekonomi Daerah Bojonegoro Dibalik Pesona “Kayangan Api”ini telah disahkan oleh pihak yang bertanda tangan dibawah ini :



Pembimbing



Dra. IVA HANIFAH
NIP. 19660826 199403 2 005

Bojonegoro,  Oktober 2012
Ketua Tim



HAMZAH NATA SISWARA
NIS. 11303

Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Bojonegoro



Drs. SIGIT HARSONO, M.Pd
NIP. 19560112 197703 1 005



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah, rahmat, taufik dan hidayahNya,  penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Remaja yang berjudul : Membangun Ekonomi Daerah Bojonegoro Dibalik Pesona “Kayangan Api” sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
            Terselesainya Karya Ilmiah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Kedua orang tuayang senantiasa mendukung aktifitas penulis.
2.      Ibu Dra.Iva Hanifah Selaku pembimbing dalam prosespembuatanKarya TulisIlmiah ini.
3.      Teman-teman yang selalu siap sedia membantu tanpapamrih.
4.      Semua pihak yang baik secara langsung dan tidak langsung membantu dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
            Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang manusia miliki, penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun guna penyempurnaan Karya Tulis ini.Dan penulis juga berharap karya ini dapat memberi manfaat kepada rekan-rekan pembaca.


                                                                                   Bojonegoro, Oktober 2012


                                                                                                      Tim Penulis


DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………..……i
Halaman Pengesahan………………………………………………………..…….ii
Kata Pengantar……………………………………………………………...…….iii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………...1
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………………..2
1.3  Tujuan Penelitian………………………………………………………………2
1.4  Batasan Masalah…………………………………………………………….....2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Potensi Pariwisata Daerah……………………………………………………..3
2.2 Pembangunan Ekonomi Melalui Pariwisata…………………………………..4
2.3 Wisata Api Abadi Bojonegoro………………………………………………...5
BAB III METODE PENULISAN
3.1  Jenis Penelitian……………………………………………………………….7
3.2 Prosedur Penelitian……………………………………………………………8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1    Data Hasil Penelitian.........................................................................................8
4.2    Pengembangan Potensi Wisata Kayangan Api Bojonegoro.............................8
4.3    Pengaruh Pengembangan Wisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi.................9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..10
5.2 Saran………………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan  bagi pembangunan ekonomi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah salah satu sumber pendapatan daerah yang dituangkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan merupakan sumber murni penerimaan daerah yang selalu diharapkan peningkatannya. Hasil penelitian yang dilakukan Roerkaerts dan Savat (Spillane, 1987:138) menjelaskan bahwa manfaat yang dapat diberikan sector pariwisata adalah: (a) menambah pemasukan dan pendapatan, baik untuk pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Penambahan ini bisa dilihat dari meningkatnya pendapatan dari kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat, berupa penginapan, restoran, dan rumah makan, pramuwisata, biro perjalanan dan penyediaan cinderamata. Bagi daerah sendiri kegiatan usaha tersebut merupakan potensi dalam menggali PAD, sehingga perekonomian daerah dapat ditingkatkan, (b) membuka kesempatan kerja, industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah tersebut, (c) menambah devisa negara, semakin banyaknya wisatawan yang datang, maka makin banyak devisa yang akan diperoleh, (d) merangsang pertumbuhan kebudayaan asli, serta menunjang gerak pembangunan daerah.
Potensi pariwisata di Bojonegoro sangatlah bagus, salah satunya yaitu berupa wisataApi Abadi yang terbesar di Asia-Tenggara tetapi masih banyak yang belum mengenal objek wisata ini, sehingga belum banyak diminati oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Oleh karena itu kami inginmengangkat dan memperkenalkan potensi wisata daerah Bojonegoro melalui penulisan karya tulis ini, gagasan kami adalah mengembangkan potensi pariwisata Api Abadi di Bojonegoro menjadi objek wisata yang digemari wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.

1.2  Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas, kami merumuskan masalah sebagai berikut :
a.       Bagaimanakah cara mengembangkan potensi wisata Api Abadi di Bojonegoro dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah ?
b.      Seberapa besar potensi pariwisata daerahdalam meningkatkan pendapatan daerah ?

1.3  Tujuan Penelitian
Kami melakukan penelitian ini bertujuan untuk :
a.       Memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Bojonegoro mempunyai potensi pariwisata yang sangat baik dan terbesar di Asia-Tenggara
b.      Melestarikan potensi pariwisata daerah kabupaten Bojonegoro
c.       Mengetahui pengaruh potensi pariwisatadaerah terhadap peningkatan pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro.

1.4  Batasan Masalah
Penelitian ini kami batasi pada pengembangan potensi pariwisata Api Abadi di Kabupaten Bojonegoro dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah Bojonegoro dan seberapa besar peranannya dalam meningkatkan pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pariwisata
 Undang-undang Nomor  10  tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:        
1.      Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2.       Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai.
3.      Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata), usaha sarana pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata. Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain Hunziker dan Kraff (Pendit, 1995:38) menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orangorang asing, asalkan tinggalnya mereka ini tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh. Sejalan dengan ahli tersebut, (Spillane,  1987:21) mengemukakan bahwa pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara dilakukan secara perorangan maupun kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebehagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya juga alam dan ilmu. Pengertian  pariwisata akan terus tidak tepat (inprecise), karena begitu banyak bisnis, pemerintah dan peneliti-peneliti terlibat di dalamnya, dan juga karena perubahan cepat yang terjadi dalam pariwisata (Lunberg, Stavenga dan Krishnamoorthy, 1997).
2.2 Pembangunan Ekonomi Melalui Pariwisata
Pembangunan ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan daerah secara menyeluruh. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang perlu diperhatikan adalah mengenali ekonomi wilayah. Isu-isu utama dalam perkembangan ekonomi daerah yang perlu dikenali adalah antara lain adalah sektor pariwisata.
Pariwisata memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu wilayah. Industri ini dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi lokal. Kawasan sepanjang pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik wilayah, dan kemudian berlanjut dengan menarik turis dan penduduk ke wilayah tersebut. Sebagai salah satu lokasi rekreasi, kawasan pantai dapat merupakan tempat yang lebih komersial dibandingkan kawasan lain, tergantung karakteristiknya. Sebagai sumber alam yang terbatas, hal penting yang harus diperhatikan adalah wilayah pantai haruslah menjadi aset ekonomi untuk suatu wilayah.
Wisata ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan. Kawasan wisata ekologi merupakan wilayah luas dengan habitat yang masih asli yang dapat memberikan landasan bagi terbentuknya wisata ekologi. Hal ini merupakan peluang unik untuk menarik pasar wisata ekologi. Membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas seperti berkuda, surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu perluasan pariwisata serta mengurangi kesenjangan akibat pengganguran.
Wisata budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari industri pariwisata. Karakter dan pesona dari desa/kota kecil adalah faktor utama dalam menarik turis. Namun kegiatan pariwisata bersifat musiman, sehingga banyak pekerjaan bersifat musiman juga, yang dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran pada waktu-waktu tertentu. Hal ini menyebabkan ekonomi lokal dapat rentan terhadap perputaran siklus ekonomi.
Ekonomi wilayah sebaiknya tidak berbasis satu sektor tertentu. Keaneka-ragaman ekonomi diperlukan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan dan untuk menstabilkan ekonomi  wilayah. Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan terhadap konjungtur ekonomi.
2.3 ApiAlam Abadi
Api Abadi yaitu sumber api yang tidak pernah mati, Api Abadi merupakan sumber api yang bersifat abadi atau yang tak pernah padam sekalipun. Api yang keluar sebagai sumber api abadi merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api yang memiliki pesona sebagai objek wisata.
Menurut ilmu Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah. Fenomena api abadi merupakan fenomena yang menunjukkan bahwa dalam lapisan tanah tersebut terdapat sumber minyak yang sangat besar. Hal ini membuat api yang terpancar di permukaan bumi tidak pernah padam atau abadi walaupun diterpa hujan. Dari segi ilmu kimia api yang bersifat abadi ini dipengaruhi oleh kadar oksigen dilingkungan sekitar api tersebut sangat tinggi, sehingga api dapat menyala dengan baik dengan adanya unsur oksigen tersebut. Dan biasanya api abadi ini dapat terjadi dilingkungan hutan yang memungkinkan suplay oksigen yang sangat tinggi dari hasil fotosintesis tumbuhan atau pohon. Sebab setiap reaksi fotosintesis tumbuhan akan menghasilkan zat oksigen yang diperoleh melalui fotolisis atau penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen.



BAB III
METODE PENULISAN
                                                                         
3.1    Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode study literature deskriptif-kualitatif dengan pertimbangan, antara lain (1) sumber data penelitian merupakan objek wisata daerah kabupaten Bojonegoro, (2) peneliti sebagai instrumen penelitian melakukan pengamatan, dan pencatatan, (3) data penelitian yang dikumpulkan adalah data deskriptif tidak mengutamakan angka-angka atau statistik, (4) penelitian ini lebih mengutamakan proses pengungkapan data hasil observasi dan study literatur, (5) penelitian ini mengutamakan data langsung yang diperoleh oleh peneliti, (6) penelitian ini mencoba menemukan unsur yang dapat meningkatkan potensi pariwisata api abadi di kabupaten Bojonegoro.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang keadaan fisik, geografis dan social budaya di sekitar objek wisata api abadi di kabupaten Bojonegoro. Dari tujuan tersebut tampak bahwa penelitian ini bersifat deskriptif.Arikunto (1992:39) berpendapat penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai deskripsi. Deskripsi yang dimaksud peneliti adalah deskripsi keadaan objek wisata api abadi di kabupaten Bojonegoro.
Dalam penelitian ini kajian ditekankan hanya mengenai analisis objek wisata yang digambarkan dalam kata-kata atau kalimat-kalimat bukan dari segi kuantitasnya tetapi kualitasnya yang berupa data verbal.Dari uraian tersebut tampak bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Menurut Hadi (1990: 223) metode deskriptif kualitatif adalah data digambarkan dalam kata-kata atau kalimat-kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

3.2 Prosedur Penelitian
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah objek wisata api abadi (Kayangan Api) kabupaten Bojonegoro. Data diperoleh dengan cara:
1)      melakukan survey terhadap objek wisata api abadi di desa Sendangharjo kecamatan Ngasem-Bojonegoro.      
2)      Peneliti melakukan kegiatan pencatatan terhadap hal-hal (objek) yang akan diteliti atau dianalisis.
3)      Selanjutnya melakukan studi pustaka, guna mendapatkan sumber yang sesuai dengan masalah yang sedang dibahas atau diteliti.
4)      Memilih atau menentukan data yang akan dianalsis atau diteliti, dan
5)      Mengelompokkan data-data yang terseleksi ke dalam bagian-bagian untuk dianalisis secara terperinci.
Setelah data-data penelitian terkumpul, langkah berikutnya adalah mengolah data penelitian. Pengolahan data penelitian yang berjudul Membangun Ekonomi Dibalik Pesona ”Kayangan Api” adalah sebagai berikut:
1)            Memverifikasi data yang sudah terkumpul,
2)            Menetapkan data-data dan memberikan tanggapan,
3)            Memilih data yang akan dianalisis,
4)            Menganalisis data-data yang telah dipilih untuk mengetahui solusinya,
4)      Menyimpulkan hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh,
5)      Menyusun laporan dalam bentuk hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Data Hasil Penelitian Wisata Api Abadi Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro memiliki lebar 230,706 Ha, dengan jumlah penduduk adalah 1.176.386, dan merupakan bagian dari provinsi Jawa Timur. Lokasinya sekitar 110 km dari provinsi Jawa Timur dan negara di 6 ° 59 '7 ° 37' lintang dan 112 ° 09 'bujur.Nama objek pariwisata ApiAbadi ini adalah "Kayangan Api" yaitu sumber api yang tidak pernah mati, Kayangan Api adalah salah satu obyek wisata yang sangat populer di Bojonegoro. Tetapi objek wisata ini masih sangat belum diminati pengunjung, rata-rata pengunjung pada tahun 2012 adalah 2.000 pengunjung tiap bulan.
Api yang keluar sebagai sumber abadi obyek wisata ini merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api terbesar di Asia Tenggara. Saat pengunjung akan menuju lokasi wisata Kayangan Api ini, mereka akan terlebih dahulu melewati indahnya hutan jati yang hijau dan rindang, tetapi pohon ini akan rontok daunnya dimusim kemarau sehingga menjadi panas. Sesampaianya di lokasi, akan terdapat gapura dengan jajaran tiang yang akan menyambut. Di tengah tiang tersebut terdapat lingkaran batu yang ditengahnya mengeluarkan api.Objek wisata ini terletak di hutan desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang memiliki sekitar 42,29% kawasan hutan dari luas desa. Kayangan Api yang terletak sekitar 25 km dari kota Bojonegoro.Sumber api tersebut masih dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Api hanya boleh diambil pada saat-saat tertentu, seperti yang sudah-sudah. misalnya, upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X, untuk pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan upacara-upacara yang dianggap sakral.
4.2  Pengembangan Potensi Wisata Kayangan Api Bojonegoro
Wisata Kayangan Api kabupaten Bojonegoro merupakan objek wisata yang menyimpan pesona alam dan sejarah yang memiliki potensi besar untuk dijadikan wahana wisata favorit, sebab wisata ini merupakan api abadi yang terbesar si Asia Tenggara. Tetapi saat ini objek wisata Kayangan Api masih sangat belum terkenal diluar daerah Bojonegoro. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
1.      Melakukan perbaikan sarana dan prasana berupa fasilitas umum maupun fasilitas khusus disekitar objek wisata, hal ini akan membuat pengunjung merasa tertarik untuk datang lagi di objek wisata ini.
2.      Perlu dilakukan penanaman tanaman yang dapat bertahan dimusim kemarau, sehingga disegala musim objek wisata ini tetap tampak sejuk dan rimbun
3.      Perlu ditambah wahana bermain anak-anak agar wisatawan yang berasal dari kalangan anak-anak tetap menyukai wisata local yang dimodofikasi sedemikian rupa agar menimbulkan ketertarikan.
4.      Membuat program kendaraan umum menuju objek wisata ini, agar wisatawan mudah menjangkau objek wisata ini dengan kendaraan umum.
5.      Memperkenalkan objek wisata ini melalui berbagai kegiatan baik didalam Kabupaten maupun diluar kabupaten Bojonegoro melalui berbagai kegiatan seperti
6.      Perlu diadakan festival jajanan khas Bojonegoro seperti gethuk singkong, srabi ketan, ledre dan lain-lain yang tempatnya di Kayangan Api.
4.3  Pengaruh Pengembangan Wisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Potensi wisata daerah memiliki andil yang sangat besar dalam meningkatkan ekonomi daerah, dengan meningkatnya para wisatawan asing maupun lokal yang datang maka akan membuat lapngan pekerjaan yang semakin luas. Warga sekitar dapat menawarkan jasa seperti Guide Tour, Pemotretan dan lain-lain.Selain itu warga kabupaten Bojonegoro dapat menjajakan hasil kerajinannya berupa meubel asli karya warga kabupaten Bojonegoro yang terbuat dari kayu jati. Batik Bojonegoro pun dapat menjadi pusat pasar kain yang disajikan di objek wisata kayangan api ini. Dengan demikian keadaan ekonomi kabupaten Bojonegoro dapat disokong dengan adanya pengembangan potensi wisata ini.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1    Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa :
1.      Objek wisata Kayangan Api sangat berpotensi dalam meningkatkan perekonomian Daerah Kabupaten Bojonegoro melalui berbagai sudut.
2.      Perlu dilakukan pengembangan potensi wisata Kayangan Api dari berbagai bidang yaitu sarana/prasarana, akomodasi dan fasilitas umum yang layak agar para wisatawan merasa nyaman.
3.      Perlu dilakukan penanaman tanaman yang dapat tumbuh disegala musim agar saat musim kemarau objek wisata ini tetap sejuk dan rimbun sehingga para wisatawan tetap bisa menikmati objek wisata ini dimusim kemarau.
4.      Perlu adanya kebijakan pemerintah Daerah Bojonegoro yang memperdulikan pengembangan potensi wisata Kayangan Api
6.2    Saran
1.      Sebaiknya Pemerintah Daerah segera melakukan pengembangan objek wisata ini dengan memperbaiki segala sarana/prasarana dan menambah fasilitas, pemerintah dapat bekerjasama dengan swasta dalam memperoleh dana dan investasi.
2.      DinasPariwisata Kabupaten Bojonegoro sebaiknya sering mempromosikan objek wisata Kayangan Api baik didalam maupun diluar Kabupaten Bojonegoro.
3.      Masyarakat Kabupaten Bojonegoro membantu program pemerintah dalam pengembanganpotensi wisata ini baik dengan tenaga maupun pikiran agar usaha pengembangan objek wisata ini dapat maksimal.
4.      Masyarakat kabupaten Bojonegoro sebaiknya menjajakan hasil karya khas dari kabupaten Bojonegoro berupa meubel kayu jati, gerabah malo, dan batik Bojonegoro untuk menambah keunikan dan ciri khas objek wisata.






LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
1.      KETUA KELOMPOK
Nama                                                   :  Hamzah Nata Siswara
Tempat Tanggal Lahir                         : Bojonegoro, 25 Juni 1995
Alamat                                                            : Ds. Prambatan, Balen, Bojonegoro
Sekolah                                               : SMA Negeri 2 Bojonegoro
No Telp/Hp                                         : 085731912319
Karya Ilmiah Yang Pernah Dibuat :
1.      Pemanfaatan Sampah Organnik SebagaiPupuk Cair
2.      Pemanfaatan Kaleng Bekas Sebagai Kompor  Alternatif Dengan Briket Serbuk Kayu Sebagai Bahan Bakarnya          
3.      Pemanfaatan Daun Beluntas sebagai Obat Kewanitaan

Penghargaan Ilmiah Yang Pernah Diraih  :
1.      Finalis Innovative Material Engineering Competition ITS 2011.
2.      Ketua Tim KIR SMA Negeri 2 Bojonegoro
                                                           












Tidak ada komentar:

Posting Komentar