Oleh
:
Hamzah
Nata Siswara
SMA NEGERI 2 BOJONEGORO
Jl. HOS Cokroaminoto 09 Bojonegoro
2012
Lembar Pengesahan
Karya Tulis yang Berjudul :Membangun Ekonomi Daerah
Bojonegoro Dibalik
Pesona “Kayangan Api”ini telah disahkan oleh pihak yang
bertanda tangan dibawah ini :
Pembimbing
Dra. IVA
HANIFAH
NIP. 19660826 199403 2 005
|
Bojonegoro, Oktober 2012
Ketua Tim
HAMZAH
NATA SISWARA
NIS. 11303
|
Mengetahui,
Kepala
SMAN 2 Bojonegoro
Drs. SIGIT HARSONO, M.Pd
NIP.
19560112 197703 1 005
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT karena atas berkah, rahmat,
taufik dan hidayahNya, penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Remaja yang berjudul : Membangun Ekonomi Daerah Bojonegoro Dibalik Pesona “Kayangan Api” sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan
Terselesainya Karya Ilmiah ini tidak
lepas dari dukungan, bantuan, dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orang tuayang senantiasa
mendukung aktifitas penulis.
2. Ibu Dra.Iva Hanifah Selaku pembimbing
dalam prosespembuatanKarya TulisIlmiah ini.
3. Teman-teman yang selalu siap
sedia membantu tanpapamrih.
4. Semua pihak yang baik secara
langsung dan tidak langsung membantu dalam proses penyelesaian Karya Tulis
Ilmiah ini.
Dengan segala kekurangan dan
keterbatasan yang manusia miliki,
penulis
menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun guna penyempurnaan Karya Tulis ini.Dan penulis juga berharap karya ini dapat
memberi manfaat kepada rekan-rekan pembaca.
Bojonegoro, Oktober 2012
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul………………………………………………………………..……i
Halaman
Pengesahan………………………………………………………..…….ii
Kata
Pengantar……………………………………………………………...…….iii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iv
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………………..2
1.3 Tujuan
Penelitian………………………………………………………………2
1.4 Batasan
Masalah…………………………………………………………….....2
BAB
II KAJIAN TEORI
2.1 Potensi Pariwisata
Daerah……………………………………………………..3
2.2 Pembangunan Ekonomi Melalui
Pariwisata…………………………………..4
2.3 Wisata Api Abadi
Bojonegoro………………………………………………...5
BAB
III METODE PENULISAN
3.1
Jenis Penelitian……………………………………………………………….7
3.2 Prosedur
Penelitian……………………………………………………………8
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
Hasil Penelitian.........................................................................................8
4.2 Pengembangan
Potensi Wisata Kayangan Api Bojonegoro.............................8
4.3 Pengaruh
Pengembangan Wisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi.................9
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..10
5.2 Saran………………………………………………………………………….10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan sektor
yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan
pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi pembangunan
ekonomi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
salah satu sumber pendapatan daerah yang dituangkan dalam anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) dan merupakan sumber murni penerimaan daerah yang
selalu diharapkan peningkatannya. Hasil penelitian yang dilakukan Roerkaerts
dan Savat (Spillane, 1987:138) menjelaskan bahwa manfaat yang dapat diberikan
sector pariwisata adalah: (a) menambah pemasukan dan pendapatan, baik untuk
pemerintah daerah maupun masyarakatnya. Penambahan ini bisa dilihat dari
meningkatnya pendapatan dari kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat, berupa
penginapan, restoran, dan rumah makan, pramuwisata, biro perjalanan dan penyediaan
cinderamata. Bagi daerah sendiri kegiatan usaha tersebut merupakan potensi
dalam menggali PAD, sehingga perekonomian daerah dapat ditingkatkan, (b)
membuka kesempatan kerja, industri pariwisata merupakan kegiatan mata rantai
yang sangat panjang, sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi masyarakat
di daerah tersebut, (c) menambah devisa negara, semakin banyaknya wisatawan
yang datang, maka makin banyak devisa yang akan diperoleh, (d) merangsang
pertumbuhan kebudayaan asli, serta menunjang gerak pembangunan daerah.
Potensi pariwisata di Bojonegoro
sangatlah bagus, salah satunya yaitu berupa wisataApi Abadi yang terbesar di Asia-Tenggara tetapi masih banyak yang belum mengenal objek
wisata ini, sehingga belum banyak diminati oleh para wisatawan lokal maupun
mancanegara.
Oleh
karena itu kami inginmengangkat dan memperkenalkan potensi wisata daerah
Bojonegoro melalui penulisan karya tulis ini, gagasan kami adalah mengembangkan
potensi pariwisata Api Abadi di Bojonegoro menjadi objek wisata yang digemari
wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang
diatas, kami merumuskan masalah sebagai berikut :
a.
Bagaimanakah cara mengembangkan potensi
wisata Api Abadi di Bojonegoro dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah ?
b.
Seberapa besar potensi pariwisata daerahdalam
meningkatkan pendapatan daerah ?
1.3 Tujuan Penelitian
Kami melakukan
penelitian ini bertujuan untuk :
a. Memperkenalkan
kepada masyarakat luas bahwa Bojonegoro mempunyai potensi pariwisata yang
sangat baik dan terbesar di Asia-Tenggara
b. Melestarikan
potensi pariwisata daerah kabupaten Bojonegoro
c. Mengetahui
pengaruh potensi pariwisatadaerah terhadap peningkatan
pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro.
1.4 Batasan Masalah
Penelitian
ini kami batasi pada pengembangan potensi pariwisata Api Abadi di Kabupaten
Bojonegoro dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah Bojonegoro dan seberapa besar peranannya dalam meningkatkan
pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1 Pariwisata
Undang-undang
Nomor 10
tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, dengan
demikian pariwisata meliputi:
1. Semua
kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata
seperti: kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum,
waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat
alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai.
3. Pengusahaan
jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata (biro perjalanan
wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata, konvensi, perjalanan insentif dan
pameran, impresariat, konsultan pariwisata, informasi pariwisata), usaha sarana
pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata.
Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain Hunziker dan
Kraff (Pendit, 1995:38) menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan
dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orangorang asing, asalkan
tinggalnya mereka ini tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta
usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja
penuh. Sejalan dengan ahli tersebut, (Spillane,
1987:21) mengemukakan bahwa pariwisata adalah perjalanan dari suatu
tempat ke tempat lain, bersifat sementara dilakukan secara perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebehagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya juga alam dan
ilmu. Pengertian pariwisata akan terus
tidak tepat (inprecise), karena begitu banyak bisnis, pemerintah dan peneliti-peneliti
terlibat di dalamnya, dan juga karena perubahan cepat yang terjadi dalam
pariwisata (Lunberg, Stavenga dan Krishnamoorthy, 1997).
2.2
Pembangunan Ekonomi Melalui Pariwisata
Pembangunan
ekonomi daerah perlu memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang
terhadap isu-isu ekonomi daerah yang dihadapi, dan perlu mengkoreksi kebijakan
yang keliru. Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan
daerah secara menyeluruh. Dua prinsip dasar pengembangan ekonomi daerah yang
perlu diperhatikan adalah mengenali ekonomi wilayah. Isu-isu
utama dalam perkembangan ekonomi daerah yang perlu dikenali adalah antara lain adalah sektor pariwisata.
Pariwisata
memberikan dukungan ekonomi yang kuat terhadap suatu wilayah. Industri ini
dapat menghasilkan pendapatan besar bagi ekonomi lokal. Kawasan sepanjang
pantai yang bersih dapat menjadi daya tarik wilayah, dan kemudian berlanjut
dengan menarik turis dan penduduk ke wilayah tersebut. Sebagai salah satu
lokasi rekreasi, kawasan pantai dapat merupakan tempat yang lebih komersial
dibandingkan kawasan lain, tergantung karakteristiknya. Sebagai sumber alam
yang terbatas, hal penting yang harus diperhatikan adalah wilayah pantai
haruslah menjadi aset ekonomi untuk suatu wilayah.
Wisata
ekologi memfokuskan pada pemanfaatan lingkungan. Kawasan wisata ekologi
merupakan wilayah luas dengan habitat yang masih asli yang dapat memberikan
landasan bagi terbentuknya wisata ekologi. Hal ini merupakan peluang unik untuk
menarik pasar wisata ekologi. Membangun tempat ini dengan berbagai aktivitas
seperti berkuda, surfing, berkemah, memancing dll. akan dapat membantu
perluasan pariwisata serta mengurangi kesenjangan akibat pengganguran.
Wisata
budaya merupakan segmen yang berkembang cepat dari industri pariwisata.
Karakter dan pesona dari desa/kota kecil adalah faktor utama dalam menarik
turis. Namun kegiatan pariwisata bersifat musiman, sehingga banyak pekerjaan
bersifat musiman juga, yang dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran
pada waktu-waktu tertentu. Hal ini menyebabkan ekonomi lokal dapat rentan terhadap
perputaran siklus ekonomi.
Ekonomi
wilayah sebaiknya tidak berbasis satu sektor tertentu. Keaneka-ragaman ekonomi
diperlukan untuk mempertahankan lapangan pekerjaan dan untuk menstabilkan
ekonomi wilayah. Ekonomi yang beragam lebih mampu bertahan
terhadap konjungtur ekonomi.
2.3
ApiAlam Abadi
Api Abadi yaitu sumber api yang tidak pernah mati,
Api Abadi merupakan sumber api yang bersifat abadi atau yang tak
pernah padam sekalipun. Api yang keluar sebagai sumber api abadi merupakan sumber api alam,
dan merupakan sumber api yang
memiliki pesona sebagai objek wisata.
Menurut
ilmu Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah. Fenomena api
abadi merupakan fenomena yang menunjukkan bahwa dalam lapisan tanah tersebut
terdapat sumber minyak yang sangat besar. Hal ini membuat api yang terpancar di
permukaan bumi tidak pernah padam atau abadi walaupun diterpa hujan. Dari segi
ilmu kimia api yang bersifat abadi ini dipengaruhi oleh kadar oksigen
dilingkungan sekitar api tersebut sangat tinggi, sehingga api dapat menyala
dengan baik dengan adanya unsur oksigen tersebut. Dan biasanya api abadi ini
dapat terjadi dilingkungan hutan yang memungkinkan suplay oksigen yang sangat
tinggi dari hasil fotosintesis tumbuhan atau pohon. Sebab setiap reaksi
fotosintesis tumbuhan akan menghasilkan zat oksigen yang diperoleh melalui
fotolisis atau penguraian air menjadi hidrogen dan oksigen.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam
penelitian ini digunakan metode study literature deskriptif-kualitatif dengan
pertimbangan, antara lain (1) sumber data penelitian merupakan objek wisata
daerah kabupaten Bojonegoro, (2) peneliti sebagai instrumen penelitian
melakukan pengamatan, dan pencatatan, (3) data penelitian yang dikumpulkan
adalah data deskriptif tidak mengutamakan angka-angka atau statistik, (4)
penelitian ini lebih mengutamakan proses pengungkapan data hasil observasi dan
study literatur, (5) penelitian ini mengutamakan data langsung yang diperoleh
oleh peneliti, (6) penelitian ini mencoba menemukan unsur yang dapat
meningkatkan potensi pariwisata api abadi di kabupaten Bojonegoro.
Penelitian
ini juga bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang keadaan fisik, geografis dan social budaya di
sekitar objek wisata api abadi di kabupaten Bojonegoro. Dari tujuan tersebut
tampak bahwa penelitian ini bersifat deskriptif.Arikunto (1992:39) berpendapat
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai deskripsi. Deskripsi yang dimaksud peneliti adalah deskripsi
keadaan objek wisata api abadi di kabupaten Bojonegoro.
Dalam
penelitian ini kajian ditekankan hanya mengenai analisis objek wisata yang digambarkan dalam kata-kata atau
kalimat-kalimat bukan dari segi kuantitasnya tetapi kualitasnya yang berupa
data verbal.Dari uraian tersebut tampak bahwa dalam penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif.Menurut Hadi (1990: 223) metode deskriptif
kualitatif adalah data digambarkan dalam kata-kata atau kalimat-kalimat yang
dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
3.2
Prosedur Penelitian
Data dan sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah objek wisata api abadi
(Kayangan Api) kabupaten Bojonegoro. Data diperoleh dengan cara:
1) melakukan
survey terhadap objek wisata api abadi di desa Sendangharjo kecamatan
Ngasem-Bojonegoro.
2) Peneliti melakukan kegiatan pencatatan terhadap hal-hal (objek) yang akan
diteliti atau dianalisis.
3) Selanjutnya melakukan studi pustaka, guna mendapatkan sumber yang sesuai
dengan masalah yang sedang dibahas atau diteliti.
4) Memilih atau menentukan data yang akan dianalsis atau diteliti, dan
5) Mengelompokkan data-data yang terseleksi ke dalam bagian-bagian untuk
dianalisis secara terperinci.
Setelah
data-data penelitian
terkumpul, langkah
berikutnya adalah mengolah data penelitian. Pengolahan data penelitian
yang berjudul Membangun Ekonomi Dibalik Pesona ”Kayangan Api” adalah sebagai berikut:
1)
Memverifikasi
data yang sudah terkumpul,
2)
Menetapkan data-data dan memberikan tanggapan,
3)
Memilih data yang akan dianalisis,
4)
Menganalisis data-data yang telah dipilih untuk mengetahui
solusinya,
4) Menyimpulkan hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh,
5) Menyusun laporan dalam bentuk hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Data Hasil Penelitian Wisata Api Abadi Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro memiliki lebar 230,706 Ha, dengan
jumlah penduduk adalah 1.176.386, dan merupakan bagian dari provinsi Jawa
Timur. Lokasinya sekitar 110 km dari provinsi Jawa Timur dan negara di 6 ° 59
'7 ° 37' lintang dan 112 ° 09 'bujur.Nama objek pariwisata ApiAbadi ini adalah "Kayangan Api"
yaitu sumber api yang tidak pernah mati, Kayangan Api adalah salah satu
obyek wisata yang sangat populer di Bojonegoro. Tetapi objek wisata ini masih sangat belum diminati pengunjung, rata-rata
pengunjung pada tahun 2012 adalah 2.000 pengunjung tiap bulan.
Api yang keluar sebagai sumber
abadi obyek wisata ini merupakan sumber api alam, dan merupakan sumber api
terbesar di Asia Tenggara. Saat pengunjung akan menuju lokasi wisata Kayangan
Api ini, mereka akan terlebih dahulu melewati indahnya hutan jati yang hijau
dan rindang, tetapi pohon ini
akan rontok daunnya dimusim kemarau sehingga menjadi panas.
Sesampaianya di lokasi, akan terdapat gapura dengan jajaran tiang yang akan
menyambut. Di tengah tiang tersebut terdapat lingkaran batu yang ditengahnya mengeluarkan api.Objek wisata
ini terletak di hutan desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, sebuah desa yang
memiliki sekitar 42,29% kawasan hutan dari luas desa. Kayangan Api yang
terletak sekitar 25 km dari kota Bojonegoro.Sumber api
tersebut masih dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Api hanya boleh
diambil pada saat-saat tertentu, seperti yang sudah-sudah. misalnya,
upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X, untuk pembukaan Pekan
Olahraga Nasional (PON) dan upacara-upacara yang dianggap sakral.
4.2 Pengembangan Potensi Wisata
Kayangan Api Bojonegoro
Wisata Kayangan Api kabupaten
Bojonegoro merupakan objek wisata yang menyimpan pesona alam dan sejarah yang
memiliki potensi besar untuk dijadikan wahana wisata favorit, sebab wisata ini
merupakan api abadi yang terbesar si Asia Tenggara. Tetapi saat ini objek
wisata Kayangan Api masih sangat belum terkenal diluar daerah Bojonegoro.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
1. Melakukan
perbaikan sarana dan prasana berupa fasilitas umum maupun fasilitas khusus disekitar objek wisata,
hal ini akan membuat pengunjung merasa tertarik untuk datang lagi di objek wisata ini.
2. Perlu
dilakukan penanaman tanaman yang dapat bertahan dimusim kemarau, sehingga
disegala musim objek wisata ini tetap tampak sejuk dan rimbun
3. Perlu
ditambah wahana bermain anak-anak agar wisatawan yang berasal dari kalangan
anak-anak tetap menyukai wisata local yang dimodofikasi sedemikian rupa agar
menimbulkan ketertarikan.
4. Membuat
program kendaraan umum menuju objek wisata ini, agar wisatawan mudah menjangkau
objek wisata ini dengan kendaraan umum.
5. Memperkenalkan
objek wisata ini melalui berbagai kegiatan baik didalam Kabupaten maupun diluar
kabupaten Bojonegoro melalui
berbagai kegiatan seperti
6. Perlu
diadakan festival jajanan khas Bojonegoro seperti gethuk singkong, srabi ketan, ledre dan lain-lain yang
tempatnya di Kayangan Api.
4.3 Pengaruh Pengembangan Wisata
terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Potensi wisata daerah memiliki
andil yang sangat besar dalam meningkatkan ekonomi daerah, dengan meningkatnya
para wisatawan asing
maupun lokal
yang datang
maka akan membuat lapngan pekerjaan yang semakin luas. Warga sekitar dapat
menawarkan jasa seperti Guide Tour, Pemotretan dan lain-lain.Selain itu warga
kabupaten Bojonegoro dapat menjajakan hasil kerajinannya berupa meubel asli
karya warga kabupaten Bojonegoro yang terbuat dari kayu jati. Batik Bojonegoro
pun dapat menjadi pusat pasar kain yang disajikan di objek wisata kayangan api
ini. Dengan demikian keadaan ekonomi kabupaten Bojonegoro dapat disokong dengan
adanya pengembangan potensi wisata ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa :
1. Objek
wisata Kayangan Api sangat berpotensi dalam meningkatkan perekonomian Daerah
Kabupaten Bojonegoro melalui berbagai sudut.
2.
Perlu dilakukan pengembangan potensi
wisata Kayangan Api dari berbagai bidang yaitu sarana/prasarana, akomodasi dan
fasilitas umum yang layak
agar para wisatawan merasa nyaman.
3.
Perlu dilakukan penanaman tanaman yang
dapat tumbuh disegala musim agar saat musim kemarau objek wisata ini tetap
sejuk dan rimbun sehingga para
wisatawan tetap bisa menikmati objek wisata ini dimusim kemarau.
4.
Perlu adanya kebijakan pemerintah Daerah
Bojonegoro yang memperdulikan pengembangan potensi wisata Kayangan Api
6.2
Saran
1. Sebaiknya
Pemerintah Daerah segera melakukan pengembangan objek wisata ini dengan
memperbaiki segala sarana/prasarana dan menambah fasilitas, pemerintah dapat bekerjasama dengan swasta dalam
memperoleh dana dan investasi.
2. DinasPariwisata
Kabupaten Bojonegoro sebaiknya sering mempromosikan objek wisata Kayangan Api
baik didalam maupun diluar Kabupaten Bojonegoro.
3. Masyarakat
Kabupaten Bojonegoro membantu program pemerintah dalam pengembanganpotensi
wisata ini baik dengan tenaga
maupun pikiran agar usaha pengembangan objek wisata ini dapat
maksimal.
4.
Masyarakat
kabupaten Bojonegoro sebaiknya menjajakan
hasil karya khas dari kabupaten Bojonegoro berupa meubel kayu jati, gerabah
malo, dan batik Bojonegoro
untuk menambah keunikan dan ciri khas objek wisata.
LAMPIRAN
BIODATA
PENULIS
1.
KETUA KELOMPOK
Nama : Hamzah Nata Siswara
Tempat Tanggal
Lahir :
Bojonegoro, 25 Juni 1995
Alamat :
Ds. Prambatan, Balen, Bojonegoro
Sekolah : SMA Negeri 2 Bojonegoro
No
Telp/Hp :
085731912319
Karya Ilmiah
Yang Pernah Dibuat :
1.
Pemanfaatan Sampah
Organnik SebagaiPupuk Cair
2.
Pemanfaatan Kaleng
Bekas Sebagai
Kompor Alternatif
Dengan Briket Serbuk Kayu Sebagai Bahan Bakarnya
3.
Pemanfaatan
Daun Beluntas sebagai Obat Kewanitaan
Penghargaan Ilmiah
Yang Pernah Diraih :
1.
Finalis Innovative
Material Engineering Competition
ITS 2011.
2.
Ketua
Tim KIR SMA Negeri 2 Bojonegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar