Senin, 06 Oktober 2014

Bombyx morri

Bombyx morri
Ulat sutera merupakan insekta yang masuk dalam ordo Lepidoptera yang mencakup semua jenis ngengat. Ulat sutera adalah serangga holometabola yang mengalami metamorfosa sempurna yang berarti bahwa setiap generasi melewati 4 stadia yaitu telur, larva (ulat), pupa dan kupu (ngengat). Adapun sistematika ulat sutera sebagai berikut :

Phylum          : Arthropoda
Kelas            : Insecta
Ordo             : Lepidoptera
Familia          : Bombycidae
Genus            : Bombyx
Species        : Bombyx morri L

Telur yang baru menetas berupa larva yang diseluruh permukaan tubuhnya dipenuhi oleh bulu halus berwarna hitam yang disebut seta. Ulat yang baru menetas memiliki panjang 3 mm. Setiap hari tubuh ulat akan bertambah panjang karena terus diberi pakan. Setelah satu hari dari menetas tubuh ulat bertambah menjadi 7 mm dengan permukaan kulitnya mengkilap. Hal ini terjadi karena seta pada tubuh ulat mulai berkurang dan menghilang. Setelah itu ulat akan berhenti makan sekitar 24 jam. Pada saat itu ulat akan menggantikan kulit yang lama dengan kulit yang baru. Peristiwa tersebut dikenal dengan ganti kulit (eksidis). Karena selama masa larva ganti kulit berlangsung selama 4 kali, maka terdapat 5 periode makan yang lebih dikenal dengan instar. Masa ganti kulit biasanya sama pada berbagai galur. Akan tetapi panjang masa makan berbeda tergantung dari instar dan galurnya. Pada instar V tubuh ulat akan mencapai panjang maksimum 70 mm dan makan dengan rakus. Ketika larva berkembang dengan penuh dan berhenti makan, kulit larva menjadi transparan. Kemudian larva tersebut dikatakan telah matang. Larva yang matang ini diletakan pada alat pengokonan. Proses ini disebut mengokon. Setelah ± 2 hari larva akan berhenti mengeluarkan serat sutera dan sekitar 24 jam berikutnya larva akan berubah menjadi pupa. Melalui tahapan stadia pupa sekitar 3 hari dan masa awal dewasa selama 5 hari ngengat dewasa keluar (Tajima, 1978 dalam Mien Kaomini dkk,Sutera Alam Indonesia, 2000).
Ngengat sutra atau sutera (Bombyx mori: "ulat murbei") adalah ngengat yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil serat/benang sutra. Makanan ulat sutra hanyalah daun murbei (Morus alba). Ia berasal dari utara Tiongkok.
Telur ngengat sutra membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas. Ulatnya membentuk kepompong sutra mentah, yang setelah dipintal bisa menghasilkan benang sutra sepanjang 300 hingga 900 meter per kepompong. Seratnya berdiameter sekitar 10 mikrometer. Sebagaimana umumnya larva/ulat, ulat sutra sangat rakus; makan sepanjang siang dan malam sehingga tumbuh dengan cepat. Apabila warna kepalanya sudah menjadi semakin gelap, ulat sutra akan segera berganti kulit/cangkang. Dalam hidupnya, ulat sutra mengalami empat kali ganti kulit, hingga berwarna kekuningan dan lebih ketat, yang menjadi tanda akan segera membungkus diri dengan kepompong. 
Sebelum ulat sutra menjadi matang dan keluar dari kepompongnya (kepompong digigiti hingga rusak dan tidak bernilai ekonomi), kepompong tersebut kemudian direbus untuk membunuh ulat sutra dan memudahkan penguraian seratnya. Adapun kupu-kupu dewasa yang dipelihara untuk bibit ulat sutra tidak bisa terbang. Karena sejarahnya yang panjang dan nilai ekonominya yang tinggi, genom ulat sutra menjadi salah satu objek penelitian ilmiah.
Di Tiongkok kuna, terdapat legenda bahwa sutra yang didapati dari ulat sutra dilihat oleh Ratu Xi Ling-Shi (Hanzi: 嫘祖, pinyin: Léi Zǔ). Ia sedang bertamasya ketika ia melihat kepompong ulat sutra. Lalu digunakanlah jarinya untuk menyentuhnya, dan menakjubkan, selembar benang terkeluar! Apabila semakin banyak keluar dan membaluti disekeliling jarinya, dia perlahan-lahan merasa panas. Apabila sutra itu habis, dia melihat kepompong kecil. Dengan serta merta, sang ratu menyadari bahwa kepompong itu merupakan sumber sutra. Dia lalu bercerita kepada semua orang dan hal ini menjadi dikenal secara luas. Selain legenda ini, terdapat banyak legenda lain mengenai ulat sutra.
Ulat sutra yang digunakan untuk pengobatan tradisional China adalah "Bombyx batryticatus" atau "ulat sutra kaku" (Hanzi sederhana:僵蚕, tradisional: 僵蠶 pinyin: āngcán). Ia adalah larva kering 4–5th yang mati akibat penyakit muskadin putih disebabkan oleh jamurBeauveria bassiana, dimanfaatkan untuk mengobati masuk angin, mencairkan dahak dan meringankan kejang-kejang.

Sumber :
1. http://yusilk.blogspot.com/2011/07/sutera-alam-bogor.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ngengat_sutra